Rabu, 02 Desember 2009

Ketua PPATK bantah keluarkan data Bank Century

Rupiah


Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, PPATK, membantah telah mengeluarkan data mengenai aliran dana Bank Century yang dilansir sebuah organisasi non pemerintah.
Dalam rapat dengan komisi III DPR, Kepala PPATK Yunus Hussein menyatakan bersedia menelusuri aliran dana Bank Century jika diminta oleh panitia khusus hak angket Bank Century.
Masalah aliran dana kasus Bank Century mengemuka dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR hari Rabu, seperti dilaporkan wartawan BBC Indonesia, Sri Lestari.
Beberapa hari sebelumnya, sebuah lembaga swadaya masyarakat menyebutkan nama-nama penerima aliran dana talangan untuk Bank Century.
Dan sejumlah anggota komisi III mempertanyakan kepada Kepala PPATK mengenai kebenaran data tersebut 
Mencatut lembaga
Namun Kepala PPATK Yunus Hussein menbantah memberikan dan memiliki data yang dilansir oleh LSM Bendera tersebut.
"Terus terang sampai sekarang kami tidak menerima laporan adanya sumbangan atau dana dari Bank Century kepada orang-orang yang disebut itu."
"Kami tidak memiliki informasi itu jadi kalau ada yang menyebut sumber informasi dari kami, itu mencatut nama lembaga kami," tegasnya.
Sebelumnya sejumlah pihak melaporkan LSM Bendera ke Polda Metro Jaya karena menyebarkan informasi tentang orang-orang yang telah menerima aliran dana Bank Century, yang sekarang bernama Bank Mutiara.
Mereka yang mengadukan dengan alasan pencemaran nama baik antara lain Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, dan salah seorang putra SBY, Edie Baskoro Yudhoyono.
Dalam penelusuran aliran dana Bank Century, PPATK mengatakan pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan permintaan Badan Pemeriksa Keuangan, BPK, terhadap 51 nasabah Bank Century menemukan senilai Rp 146,7 milyar.
 sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2009/12/091202_ppatk.shtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar